yang dipake TBA --week 3.ppt
Tuesday, 24 November 2015
Wednesday, 18 November 2015
[Opini]Sistem Pemerintahan yang carut marut
Sebuah system
adalah kumpulan dari beberapa elemen yang melakukan hal tertentu sesuai dengan
batasan dan ketentuan yang dimiliki elemen-elemen tersebut dalam sebuah
kesatuan yang kompleks dalam mencapai sebuah goal atau tujuan.
Saya rasa
pemahaman yang saya paparkan tersebut, yang saya simpulkan setelah 3 tahun
kuliah di sekolah ilmu teknik informatika, tidak jauh berbeda dengan pandangaan
para ahli tentang definisi system secara baku. Dan terakhir saya cek barusan di
situs Wikipedia pun, definisi system tidak jauh berbeda. Maknanya masih sesuai.
Saya tidak akan menyyebut nama salah satu ahli yang pernah memaparkan definisi system,
karena harus saya akui, saya memag tidak pintar dalam hal menghapal nama-nama
ahli.
Anyway,
kenapa saya membuka tulisan opini ini dengan memaparkan hal tersebut adalah
untuk menyamakan persepsi saya dan anda, para pembaca blog ini, untuk
menghindari perdepatan para pengemudi delman mengenai system kenegaraan yang
kini dipraktekkan oleh para elite politik di Negara Kesatuan Republik Indonesia
tercinta INI!
Menurut
saya, system kenegaraan atau yang lazim dikenal dengan system pemerintahan
sendiri tidak jauh berbeda pula dengan arti system sendiri pada umumnya. Pada system
pemerintahan/kenegaraan juga terdapat elemen-elemen yang seharusnya bergerak
dan bertindak sesuai dengan batasan yang dimilikinya dan saling bantu membantu
untuk mencapai tujuan dari negara kita. Sangat sederhana kan?
Sebuah system
akan berjalan baik dan membuahkan hasil yang maksimal dan/atau positif apabila
setiap elemennya tersebut bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh system.
Ambillah sebuah contoh sederhana, system pengerjaan tugas berkelompok di
sekolah atau di kampus. Sistem ini akan memiliki elemen-elemen yang mempunyai
tugas tertentu, yaitu misalnya setiap anggota mempunyai tugas untuk mencari topik tertentu yang berkaitan dengan topik tugas tersebut.
Dari contoh sederhana tersebut, jika kita refleksikan kedalam sebuah sistem kenegaraan, juga tidak jauh berbeda. Dalam sistem pemerintahan Indonesia, output yang diharapkan adalah kesejahteraan rakyat dan kedaulatan negara Republik Indonesia bukan? Untuk mencapai output tersebut maka elemen-elemen kekuasaan yang berperan dalam mencapai tujuan tersebut dibagi dalam sebuah istilah yang disebut pembagian kekuasaan.
Dalam UUD 1945 asli yang belum diamanden, Kekuasaan di Indonesia antara lembaga penyelenggara negara dibagi atas 3 bagian, yaitu Legislatif, Eksekutif, Yudikatif. Pada dasarnya, pembagian yang dibuat oleh bapak pendiri bangsa kita ini sudah sangat mumpuni untuk penyelenggaraan negara yang baik. Penyelenggaraan sistem yang akan menghasilkan output yang maksimal dengan seluruh elemennya melakukan hal yang sesuai dengan tugasnya.
Kekuasaan Legislatif secara gamblang sebenarnya adalah kekuasan untuk melakukan legislasi atau hal-hal berbau legalitas setiap masalah yang terjadi pada negara. (thus, namanya Legislasi-tif) Atau secara lebih sederhana lagi, kekuasaan untuk membentuk peraturan dasar dan atau mengubah peraturan dasar tersebtu. Dalam negara demokrasi, kekuasaan ini HANYA dipegang oleh Kongres yaitu lembaga yang menjadi wakil rakyat dalam kekuasaan negara. Karena dalam demokrasi, kekuasaan tertinggi untuk menentukan arah negara adalah dipegang oleh RAKYAT.
Kekuasaan Eksekutif adalah kekuasaan untuk melaksanakan dan menegakkan peraturan dasar yang telah dibuat oleh kongres dan dibantu dengan peraturan yang dibuatnya yang tidak melanggar peraturan dasar yang telah dibuat. Kekuasaan Eksekutif ini dipegang penuh oleh Pemerintah Negara. Ingat bahwa pemerintah di negara kita adalah Lembaga KEPRESIDENAN! karena kita adalah negara Presidensial, kan?
Kemudian ada kekuasaan Yudikatif. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah. Sidang tertinggi dalam sebuah negara. Kekuasaan Yudikatif memiliki kekuasaan untuk mereview hukum/peraturan dasar yang ada dan tindakan yang dilakukan berdasarkan hukum itu. Terasa sedikit mubazir? Tidak sama sekali! Kekuasaan Yudikatif ini lah yang menjadi wasit dalam pemerintahan. Ketika ada kekuasaan pembuat peraturan, harus ada yang melihat peraturan tersebut sesuai dengan kepentingan negara. Apakah sudah pantas dengan kebutuhan negara dan output negara yang diinginkan. Jika ada yang belum pantas, maka yudikatif harus menyampaikannya kepada legislatif untuk dilakukan perubahan yang sesuai. Kenapa? Karena kekuasaan yudikatif yang memiliki keahlian dibidang hukum dan perundang-undangan. para legislatif adalah RAKYAT, ingat? tidak semua rakyat mengerti hukum, dan semua rakyat punya KEPENTINGAN sendiri-sendiri. Ya, kan?
Lalu apa peran yudikatif terhadap eksekutif?
Dalam pelaksanaan kekuasaan eksekutif, pemegang kekuasaan ekeskutif berhak mendelegasikan kekuasaannya kepada lembaga-lembaga lebih rendah untuk memenuhi tugas yang diembannya. Karena itu terdapat kementrian/kabinet yang mengepalai lembaga negara yang lebih rendah. Tindakan ini dapat menyebabkan perbedaan persepsi dalam menjalankan peraturan yang berlaku. Disini lah yudikatif berperan untuk melihat apakah yang dilakukan lembaga eksekutif dalam menegakkan hukum dan peraturan sudah sesuai dengan peraturan negara yang berlaku. Jika tidak, maka yudikatif memegang kekuasaan untuk melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan hukumnya.
Dari pemaparan diatas, sudah jelas bahwa 3 kekuasaan tersebut sangat mengakomodir kebutuhan negara dalam mencapai tujuan yang dimaksud. Hampir tidak ada celah yang dapat terjadi ketika setiap elemen sistem melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Setiap kekuasaan memiliki batasan dan tugas yang tegas untuk di jalankan.
Namun ternyata sistem ini tidak cocok jika dilihat para elit politik di negara HEBAT ini. Maka, diamanden lah UUD '45 dan akhirnya mereka membagi kekuasaan menjadi 6. Selain 3 diatas yang mengalami perubahan sedikit, maka ditambahkan 3 kekuasaan lagi, yaitu Konstitutif, Eksaminatif/Inspektif, dan MONETER????
Buat saya, WTF!!! ini namanya pemborosan energi!
Kekuasaan Konstitutif adalah kekuasaan mengubah dan menetapkan UUD! DOH!! bukannya itu punya Legislatif????
kemudian Kekuasaan Eksaminatif/Inspektif yaitu kekuasaan memeriksa dan mengelola keuangan negara yang dipegang BPK...!! DOH!!! ini namanya tumpang tindih fungsi yudikatif dan eksekutif....BLAH!
Lalu ada kekuasaan Moneter yang menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Ini dippegang oleh Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. WHAAATTT???!! ini tugas dari Eksekutif bukan???
Seperti yang saya jelaskan diatas tadi mengenai sebuah sistem, kefektifan dan keberhasilan sistem berpangku pada pembagian tugas yang jelas dan terbatas pada masing-masing elemen. Sistem Pemerintahan sekarang? merupakan sebuah sistem yang tumpang tindih yang mencerminkan kekanak-kanakan para ELITE POLITIK yang TIDAK TAHU APA-APA dan tidak punya NASIONALISME terhadap NEGARANYA SENDIRI, hanya NASIONALISME PADA KEPENTINGANNYA SENDIRI.
Tidak heran ketika ada pejabat legislatif yang merasa dia mempunyai kekuasaan eksekutif dan legislatif, dan pejabat eksekutif yang merasa mempunyai kekuasaan legislatif. Reformasi katanya?! Ya reformasi kearah kehancuran negara! Indonesia Terlalu latah untuk menerima kebebasan, karena nya sampaai sekarang masih terjajah oleh penjajah yang paling mematikan diseluruh jagad raya!
Keangkuhan dan keserakahan diri adalah sebuah entitas penjajah yang paling mematikan dimanapun. KKN dan non-nasionalisme serta non-patriotisme adalah maanifetasi dari keangkuhan dan keserakahan. Jika memang revolusi mental ingin ditegakkan, tegakkan dulu rasa Selfless!!
NB: artikel ini adalah opini pribadi yang menjadi akumulasi pengetahuan penulis. Tanpa mengurangi rasa hormat kepada pihak manapun, ini adalah kritik pribadi saya terhadap penyelenggaraan negara INDONESIA Tercinta. Bila ada pihak yang merasa dirugikan, saya meminta maaf terlebih dahulu yang sebesar-besarnya dan silakan meninggalkan komentar yang pantas untuk lebih mengembangkan pengetahuan bersama dan rasa cinta terhadap negara melalui pengetahuan yang benar. Terima kasih sudah membaca artikel ini.
Saturday, 27 June 2015
Windows 10 Experience
First of all, I would like to congratulate Microsoft for finally erupted a good OS. I really like the UI better than 8.1. Its more interactable with touch and improved readability and personalization. The speed and response of the UI also seem improved.
I enjoy my experience using windows 10 in this couple of days. Most of the programs and Application that runs on previous version of windows are able to run here. Its already a usable Operating System i must say.
But, I think I have to switch back to 8.1 at the momment. I'm not ready using it for my development environment. If only for daily usage, I would recommend it to my associates. (and I already did). But theres just a bit more to be done at MS to be able to be use as development environment.
Well, here is some idea and suggestion and perhaps problems I have found these past few days:
1. The Start menu.
Its a great improvement, but, I don't see my application shortcut immediately when I open start. I think it would be great if I can find what I used most often in the front menu rather than have to go to "all apps" and scroll.
I don't know, but I think theres a glitch that sometimes when I want to open all apps, it lagged alot. I mean, how much resource does a main interface like start menu have to take to make it so slow to respond sometimes. Perhaps, make it simple or give a guide on how to simplify it according to custom experience.
2. Task Switcher
For me, its a striking shock to see the switcher the first time. Its cool, I got to say. But, it didn't take long till I lost my appetite. The great display and animation it presents don't have any function than just 'click to switch and click to close'.
You guys have paired it with the side lock that when you lock an app to the side it automatically display switcher to that other side thats empty thats great. but, why don't you add the functionality to drag and drop so that when in full mode, when I open switcher and drag an item to a side of the screen it will automatically 'sided' that app and the last app thats open will be on the other side. Thats just a suggestion. I think it will be great.
3. Cortana
I can't really use this feature alot. First, I'm a native Indonesian, it would be great if Cortana understand Indonesian. although I know English, but how much your customer in Indonesia? I think it would boost your sales if it can learn Indonesian.
Secondly, I used to work in quiet crowded environment, it cant understand my voice with all the noise. but i think its a good feature.
4. Spartan/ Edge
The only reason that make me still use Chrome untill now is that Edge lack the ability to respond to touch. I like to use the swipe feature on chrome that when i swipe the page to the right it will take me back to the last page i visited and then when i swipe to the left again it takes me forward.
yeah, that simple reason. the other feature is quiet awesoome, but I still havent really needed it. You might be adding page capturing feature perhaps.
5. Stability.
I can say its stable enough that almost no crash or whatsoever. It just don't work with vagrant verywell. Not work with Virtualbox. And when I shutdown, It keeps sayiing theres a memory exception at 0x00000000000 or something.
I think thats it for now. I'm going back to 8.1 for the moment. But, I am really looking forward for Win 10 Launching coz in my opinion, it is better than 8.1. Great job.
I enjoy my experience using windows 10 in this couple of days. Most of the programs and Application that runs on previous version of windows are able to run here. Its already a usable Operating System i must say.
But, I think I have to switch back to 8.1 at the momment. I'm not ready using it for my development environment. If only for daily usage, I would recommend it to my associates. (and I already did). But theres just a bit more to be done at MS to be able to be use as development environment.
Well, here is some idea and suggestion and perhaps problems I have found these past few days:
1. The Start menu.
Its a great improvement, but, I don't see my application shortcut immediately when I open start. I think it would be great if I can find what I used most often in the front menu rather than have to go to "all apps" and scroll.
I don't know, but I think theres a glitch that sometimes when I want to open all apps, it lagged alot. I mean, how much resource does a main interface like start menu have to take to make it so slow to respond sometimes. Perhaps, make it simple or give a guide on how to simplify it according to custom experience.
2. Task Switcher
For me, its a striking shock to see the switcher the first time. Its cool, I got to say. But, it didn't take long till I lost my appetite. The great display and animation it presents don't have any function than just 'click to switch and click to close'.
You guys have paired it with the side lock that when you lock an app to the side it automatically display switcher to that other side thats empty thats great. but, why don't you add the functionality to drag and drop so that when in full mode, when I open switcher and drag an item to a side of the screen it will automatically 'sided' that app and the last app thats open will be on the other side. Thats just a suggestion. I think it will be great.
3. Cortana
I can't really use this feature alot. First, I'm a native Indonesian, it would be great if Cortana understand Indonesian. although I know English, but how much your customer in Indonesia? I think it would boost your sales if it can learn Indonesian.
Secondly, I used to work in quiet crowded environment, it cant understand my voice with all the noise. but i think its a good feature.
4. Spartan/ Edge
The only reason that make me still use Chrome untill now is that Edge lack the ability to respond to touch. I like to use the swipe feature on chrome that when i swipe the page to the right it will take me back to the last page i visited and then when i swipe to the left again it takes me forward.
yeah, that simple reason. the other feature is quiet awesoome, but I still havent really needed it. You might be adding page capturing feature perhaps.
5. Stability.
I can say its stable enough that almost no crash or whatsoever. It just don't work with vagrant verywell. Not work with Virtualbox. And when I shutdown, It keeps sayiing theres a memory exception at 0x00000000000 or something.
I think thats it for now. I'm going back to 8.1 for the moment. But, I am really looking forward for Win 10 Launching coz in my opinion, it is better than 8.1. Great job.
Thursday, 5 March 2015
[PASCAL]Penentuan nilai terbesar dalam sebuah larik
Pencarian angka terbesar dari larik serta mencari posisi nilai terbesar tersebut pada larik ke berapa saja
program la;
uses crt;
var
larik : array[1..9] of integer;
i,x, hi : integer;
xx, posisi : string;
begin
for i:= 1 to 9 do
begin
write('Masukkan angka ke-', i, ' : ');
readln(larik[i]);
end;
writeln('Larik yang dimasukkan : ');
write('(');
for i:=1 to 9 do
write(larik[i],' ');
writeln(')');
readln;
hi := 0;
for i := 1 to 9 do
begin
if (larik[i] >= hi) then
begin
hi := larik[i];
end;
end;
for i:= 1 to 9 do
begin
if (larik[i] = hi) then
begin
str(i,xx);
posisi := posisi + xx + ' ';
end;
end;
writeln('Nilai terbesar adalah : ', hi);
writeln('Nilai terbesar ditemukan pada posisi ke : ', posisi);
readln;
end.
program la;
uses crt;
var
larik : array[1..9] of integer;
i,x, hi : integer;
xx, posisi : string;
begin
for i:= 1 to 9 do
begin
write('Masukkan angka ke-', i, ' : ');
readln(larik[i]);
end;
writeln('Larik yang dimasukkan : ');
write('(');
for i:=1 to 9 do
write(larik[i],' ');
writeln(')');
readln;
hi := 0;
for i := 1 to 9 do
begin
if (larik[i] >= hi) then
begin
hi := larik[i];
end;
end;
for i:= 1 to 9 do
begin
if (larik[i] = hi) then
begin
str(i,xx);
posisi := posisi + xx + ' ';
end;
end;
writeln('Nilai terbesar adalah : ', hi);
writeln('Nilai terbesar ditemukan pada posisi ke : ', posisi);
readln;
end.
Saturday, 28 February 2015
[PASCAL] Pencarian Huruf dalam sebuah String
Program sederhana berikut adalah untuk mencari sebuah huruf yang terdapat dalam sebuah kata.
Output program ini akan menunjukkan ada berapa kali huruf yang di cari dalam sebuah kata dan menunjukkan posisinya dalam kata tersebut (huruf keberapa saja).
program Gaby-Search;
uses crt;
var
s : String;
len,i : integer;
cari : char;
jlh : integer;
xx, pos : String;
begin
write('Masukkan Kata : ');
readln(s);
len := Length(s);
writeln('Kata yang dimasukkan adalah : ');
for i := 1 to len do
write(s[i], ', ');
writeln();
readln();
write('Masukkan Huruf yang di cari : ');
readln(cari);
writeln('Huruf yang di cari "',cari,'"');
readln();
jlh := 0;
For i := 1 to len do
begin
if (s[i] = cari) then
begin
str(i,xx);
pos := pos + xx + ', ';
jlh := jlh + 1;
end;
end;
if (jlh > 0) then
writeln('Huruf ',cari, ' ditemukan sebanyak : ', jlh, ' kali pada posisi : ', pos)
else
writeln('Huruf ',cari, ' tidak ditemukan!');
readln;
end.
Output program ini akan menunjukkan ada berapa kali huruf yang di cari dalam sebuah kata dan menunjukkan posisinya dalam kata tersebut (huruf keberapa saja).
program Gaby-Search;
uses crt;
var
s : String;
len,i : integer;
cari : char;
jlh : integer;
xx, pos : String;
begin
write('Masukkan Kata : ');
readln(s);
len := Length(s);
writeln('Kata yang dimasukkan adalah : ');
for i := 1 to len do
write(s[i], ', ');
writeln();
readln();
write('Masukkan Huruf yang di cari : ');
readln(cari);
writeln('Huruf yang di cari "',cari,'"');
readln();
jlh := 0;
For i := 1 to len do
begin
if (s[i] = cari) then
begin
str(i,xx);
pos := pos + xx + ', ';
jlh := jlh + 1;
end;
end;
if (jlh > 0) then
writeln('Huruf ',cari, ' ditemukan sebanyak : ', jlh, ' kali pada posisi : ', pos)
else
writeln('Huruf ',cari, ' tidak ditemukan!');
readln;
end.
Penyusunan Karakter dalam string secara Alphabet
Program ini akan menyusun sebuah kata yang dimasukkan sesuai dengan alphabet.
algoritmanya gampang saja :
Pada dasarnya string itu adalah larik char. jadi untuk mengurutkannya, kita tinggal membandingkan apakah string[1] lebih besar dari string sesudahnya. Jika ya maka, pertukarkan posisi mereka.
Silahkan.di coba.
program sort;
uses crt;
var
szo: string;
i, j : byte;
n : integer;
t:char;
begin
write('masukkan Kata : ');
readln(szo);
n:=length(szo);
for i:=1 to n-1 do
begin
for j:= i +1 to n do
begin
if (szo[i]>szo[j]) then
begin
t:=szo[i];
szo[i]:=szo[j];
szo[j]:=t;
writeln(szo);
end;
end;
end;
writeln();
for i:=1 to n do write(szo[i], ' ');
readln;
end.
algoritmanya gampang saja :
Pada dasarnya string itu adalah larik char. jadi untuk mengurutkannya, kita tinggal membandingkan apakah string[1] lebih besar dari string sesudahnya. Jika ya maka, pertukarkan posisi mereka.
Silahkan.di coba.
program sort;
uses crt;
var
szo: string;
i, j : byte;
n : integer;
t:char;
begin
write('masukkan Kata : ');
readln(szo);
n:=length(szo);
for i:=1 to n-1 do
begin
for j:= i +1 to n do
begin
if (szo[i]>szo[j]) then
begin
t:=szo[i];
szo[i]:=szo[j];
szo[j]:=t;
writeln(szo);
end;
end;
end;
writeln();
for i:=1 to n do write(szo[i], ' ');
readln;
end.
Saturday, 14 February 2015
Photografi dan Mata
Beberapa bulan terakhir saya sibuk motret sana-sini. Semenjak mampu membeli kamera Nikon D3200 + Kit, saya kembali gandrung dengan yang namanya dunia fotografi.
Memang saya sudah lama mengenal dunia fotografi sejak smp. Berawal dari sering main ke Mari Pro Studio Medan yang di jalan jamin ginting, saya mulai mengenal apa itu fotografi.
Fotografi sebenarnya gampang-gampang susah. Inti dari fotografi adalah bagaimana menangkap cahaya sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan gambar yang diinginkan. Ditambah dengan bagaimana memposisikan kamera sehingga gambar terlihat bagus dari sisi estetika (komposisi)
Fotografi bekerja seperti mata kita bekerja. Perlu disadari bahwa apa yang ditangkap mata kita bukan bentuk, namun cahaya! Benda-benda disekitar kita, yang kita lihat, hampir semuanya tidak memancarkan cahayanya sendiri. Namun MEMANTULkan cahaya dari sumber cahaya yang ada disekitarnya. Intensitas cahaya yang dipantulkan itulah yang ditangkap mata.
Semakin besar intensitas cahaya yang dipantulkan dari suatu benda, semakin terang dan JELAS benda itu terlihat oleh mata kita. Bagian dari benda yang paling jauh dari sumber cahaya atau yang tertutup/terhalang dari sumber cahaya akan memiliki intensitas yang lebih paling rendah. Inilah yang akhirnya membuat kesan tiga dimensi. Kedalaman dari suatu benda ditangkap mata karena cahayanya lebih gelap. Ini yang dikenal sebagai bayangan (shadow).
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, fotografi bekerja seperti mata kita bekerja. Kalau kita sudah bisa memahami cara kerja mata kita untuk melihat sesuatu, dasar fotografi itu akan lebih mudah lagi di pahami.
Pertanyaan yang sering timbul dalam benak fotografer pemula misalnya "Kok bisa sih gambarnya kelebihan cahaya??" Jawabannya sebenarnya gampang bila kita analogikan dengan mata. "Karena cahaya nya dibiarkan masuk sangat banyak."
Darimana cahaya itu masuk kemata?
Untuk memperjelas bagaimana mata kita bekerja, sebaiknya kita pahami dulu apa saja sih yang ada di dalam mata kita. Berikut adalah gambar yang saya ambil dari situs :
http://www.livescience.com/3919-human-eye-works.html mengenai bagaimana mata kita bekerja.
Sekarang, dari gambar diatas, saya hanya akan membahas mengenai beberapa point penting, yaitu :
Cornea, Pupil dan Iris, Lensa dan Retina karena hanya itu yang cara kerjanya hampir mirip dengan kamera fotografi.
Cornea
Kornea adalah bagian paling depan dari mata. Bila di analogikan dengan kamera, ini adalah kaca lensa yang paling depan di kamera. dalam mata, ini juga yang mengatur fokus.
Pupil dan Iris
Pupil merupakan bagian dalam dari mata. Bayangkan sebuah lensa kamera, ini dapat dikatakan bagian dalam nya. Di dalam pupil terdapat iris. Iris ini yang dapat membesar dan mengecil tergantung kebutuhan cahaya yang diperlukan untuk membuat gambar lebih terang dan lebih gelap. Bila di analogikan pada kamera, ini adalah diaframa kamera.
Kalau kamu pernah melihat video mata yang bulatan ditengahnya membesar dan mengecil, itulah iris yang sedang bekerja. Semakin besar bulatannya, semakin banyak cahaya yang masuk kedalam lensa.
Kalau kamu pernah melihat video mata yang bulatan ditengahnya membesar dan mengecil, itulah iris yang sedang bekerja. Semakin besar bulatannya, semakin banyak cahaya yang masuk kedalam lensa.
Lensa
Kemudian ada lensa mata. fungsinya sama seperti kaca lensa terakhir pada lensa di kamera. lensa ini akan mengembang dan mengecil untuk menyesuakian jarak benda. Kalau pada kamera, kita harus mengganti ukuran lensa yang kita pakai menjadi focal point lebih besar atau kecil.
Retina
Yang terakhir adalah retina. Dalam kamera, ini lah film nya. kalo pada DSLR, inilah sensornya. disinilah gambar itu di projeksikan . Sorry, bukan gambar. Melainkan cahaya.
Jadi pada dasarnya fotografi itu adalah menangkap pantulan cahaya dari objek yang ingin kita foto.
Pada posting berikutnya, saya akan mencoba menjelaskan mengenai istilah fotografi yang lain.
Bila ada pertanyaan, saran atau kritik, silakan tinggalkan komen. Sya usahakan membalasnya.
Terima kasih
Subscribe to:
Posts (Atom)