Friday, 27 April 2012

Blackberry oh Black Berry

Ini adalah reaksi spontan dari artikel yang di temukan di : 6 alasan meninggalkan Blackberry

Blackberry...Saya masih ingat saat-saat gadget dengan label/merek ini meledak dipasaran. Dengan fitur Blackberry Messenger nya sebagai 'Flagship' dari label ini, pada saat itu memang mampu menggebrak pasar handphone terutama di Indonesia. 

Mungkin ga banyak yang tahu kalo Blackberry sendiri sudah masuk ke indonesia sejak tahun 2004. Saya masih ingat di tahun-tahun segitu, saya pernah baca di sebuah artikel media cetak kalo mbak @WulanGuritno pernah bilang kalo dia ga bisa hidup tanpa handphonenya, yang saat itu adalah blackberry, dan bahwa dia sangat mensyukuri dengan adanya fitur push email di devicenya. (mbak, CMIIW ye... ^_^ )


Jujur, sebagai tech geek saat itu, saya jadi kepengen punya BB sendiri. Saat itu saya rasa, Wow, saya bisa cek imel kapanpun dan dimanapun. Namun, setelah 'doing a lil bit research here and there' kok ternyata ada winmo dengan fitur touchscreen nya dan juga email. Tapi yah, provider di indonesia saat-saat itu masih belum memasyarakatkan teknologi push email dan harga koneksi data masih selangit. 

Waktu berjalan, dan akhirnya, setelah Excel dan Telkomsel membawa bendera Blackberry lebih tinggi diIndonesia, dan RIM juga menciptakan BBM disaat chatting sudah makin memasyarakat, akhirnya Blackberry menjadi device paling di cari di Indonesia. Saat itu saya masih mencintai HTC Touch saya yang mungil dan canggih (menurut saya). 

Teman-teman di sekeliling saya sekitar 2009-2010 sudah pada beralih ke Blackberry. Saya juga ingat sering mengejek mereka yang memakai Blackberry di tahun-tahun itu. Karena menurut saya, "Hey, ini lihat HTC Saya, bisa semua yang bisa dilakukan BB mu, kecuali BBM. Toh kalo saya mau chatting ada Yahoo Messenger kok, dan kalian juga selalu mengaktifkan YM kalian. Jadi kita masih bisa chatting."

Bahkan teman saya penggila BB, si dinosalurus a.k.a Priyasin Hardian sering bilang, "Udahlah bang, ganti atuh pake BB. Tinggalkan aja Diamond abang itu. Once you go Black you will never wanna go BACK" bgitu katanya. tapi sampai awal 2011 saya masih mempertahankan Diamond saya. Saya merasa lebih banyak yang bisa saya lakukan dengan Windows Mobile saya.

Awal Tahun 2011, dikarenakan alasan komunikasi bisnis yang menuntut, akhirnya saya putuskan membeli sebuah Curve 3G 9300. Alasannya hanya satu: Rekan Bisnis saya selalu menanyakan PIN saya biar bisa BBM an. Dan saya masih memakai Diamond saya.

Mungkin karena memang saya mulai memakai Blackberry di masa-masa Post Mature dari lifecycle produk itu, jadi saya kurang merasakan kenikmatannya, tapi menurut saya sama saja. Mature atau post mature nya. karena, memang proteksi yang terlalu banyak dan security yang berlebihan, membuat device saya itu lbih sering nganggur daripada saya pegang2. 

1 bulan pemakaian sudah membuat saya bosan. Apps nya banyak buat ababil, GPS di Diamond saya lebih reliable, Apps buat time management masih lebih bagus di Diamond saya. Akhirnya, BB saya hanya cuma buat nungguin BBM. Sampai akhirnya microsoft mulai menshut down dukungan buat Windows Mobile 6.x nya dan fitur Sync nya mulai menurun akhirnya saya berusaha dengan sangat menyesuaikan diri dengan BB.

Masalah BBM dengan BC (Broadcast) ababil memang pernah menyerang saya. Namun itu bukan masalah besar buat saya, tinggal hapus aja mereka yang ga penting, atau langsung mesege balik sambil marah-marah. ntar juga dia diem atau menghapus kita dari list nya. buat saya, kalo gitu mah nothing to lose juga. :) Namanya juga orang Indonesia, sudah terkenal latahnya dan ga dewasa dalam menerima teknologi baru. but, what can I say? Emang udah begitu adanya.... :) Kembali ke pribadi dan kedewasaan masing-masing

Di sela-sela persaingan yang begitu keras, saya sangat kecewa dengan RIM yang sangat TIDAK inovative dan competitive. Ga usah membandingkan dengan IOS nya Apple, bahkan dengan "anak kemarin sore" Android, RIM jauh tertinggal. Dari spec hardware, RIM dapat melakukan lebih dari sekarang, namun nyatanya RIM lebih mengutamakan...entah apa yang diutamakannya lagi. BBM nya? so yesterday now dengan adanya WhatsApp dan PingMe. Bahkan Bahtera Utama Mereka yaitu, Excel dan Telkomsel mulai memberikan paket-paket data lebih murah daripada paket BIS yang ada. 

Dari semua yang ada, semua selalu berubah, cuma perubahan itulah yang tetap. Di zaman kebebasan dan cloud computing ini, kalau tidak ada inovasi baru dalam fitur BBMnya, dan juga operating systemnya, Saya berani bilang, RIM dengan BB nya akan menyusul Nokia ke lembah kekelaman. Dan akan tertunduk malu menatap semua device Android. ga usah jauh2 menengadah ke Iphone dengan dukungan hardware yang mega-wah.


No comments:

Post a Comment